Arga Dimas Saputra meninggal dunia
Arga Dimas Saputra, akibat kekerasan kakak kelas di Kuansing Riau
Kabar Kuansing - Arga Dimas Saputra umur 8 tahun asal Koto Kari Kecamatan Kuantan Tengah akhirnya menghembuskan nafas terakhir Jumat ( 5/8/2016 ) sekira pukul 18.45 malam setelah mengalami patah tulang dan pembengkakan di kakinya akibat penganiayaan 3 orang kakak kelasnya pada bulan Novemver 2015 lalu.

Karena keterbatasan biaya untuk berobat di Rumah Sakit, Orang tuanya merawat Dimas sendiri dengan pengobatan seadanya. Namun hal tersebut membuat patah tulang dikakinya membengkak dan membusuk sehingga akhirnya harus diamputasi.

Sebelumnya Dimas dirawat di Rumah sakit Kuansing, namun karena kondisi Dimas yang tidak memungkinkan lagi dirawat di Rumah Sakit Kuansing, berkat donasi dari berbagai pihak, Mahasiswa Kuansing dan masyarakat Dimas dibawa ke RSCM Jakarta.

Di RSCM Jakarta kaki dimas diamputasi. Setelah diamputasi Dimas sempat masuk keruangan ICU. Kemudian Dimas pulang kekampung halamannya di Koto kari, terus berjuang bersama keluarganya tercinta untuk melawan penyakit yang dideritanya hingga ia menghembuskan nafas terakhir Jum'at 5 Agustus 2016 pukul 18.45 WIB.

Meninggalnya Dimas membuat keluarga, masyarakat, Netizen, facebooker, BBM turut berduka. Banyak status berlangsungkawa dan mendoakan agar ia mendapat tempat yang layak disisiNya.

Pesan terakhir Dimas kepada ayahnya agar dibelikan es krim dan goreng kentucky. Dimas sempat menghabiskan es krim tersebut. Ketika ayahnya pamit untuk mandi, Dimas meninggal dunia.

Mari kita tinggalkan aturan yang masih bersifat abu-abu. Kalau aturan tentang seragam bisa kita terapkan secara detail sampai ukuran beberapa sentimeter diatas lutut atau panjang rambut tidak boleh menutup krah baju, mengapa hal yang lebih penting yang terkait dengan keselamatan fisik dan psikis malah masih kabur interpretasinya. Semua ini tanggungjawab kita bersama, guru, orang tua dan masyarakat serta peran pemerintah. (meutia/smbr.kuansingterkini).
Lebih baru Lebih lama