Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Kabupaten Kuansing disebut pula dengan rantau Kuantan atau sebagai daerah perantauan orang-orang Minangkabau (Rantau nan Tigo Jurai). Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kuansing menggunakan adat istiadat serta bahasa Minangkabau. Kabupaten ini berada di bagian barat daya Provinsi Riau dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu.
Kabupaten Kuantan Singingi beriklim tropis. Musim hujan berlangsung dari bulan September sampai bulan Februari dan curah hujan tertinggi
pada bulan Desember. Musim kemarau pada bulan Maret sampai
bulan Agustus.
Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi kira kira 400 m di atas permukaan
laut. Dataran tinggi di daerah ini cenderung berangin dan berbukit dengan
kecenderungan 5–300. Dataran tinggi berbukit mencapai ketinggian 400–800 m di
atas permukaan laut dan merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan.
Terdapat dua sungai besar yang melintasi wilayah
Kabupaten Kuantan Singingi yaitu Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Peranan sungai tersebut sangat
penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air bersih, budi daya
perikanan dan dapat dijadikan sumberdaya buatan untuk mengahasilkan suplai
listrik tenaga air. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Sungai Kuantan mengaliri 9 (sembilan) kecamatan yaitu Kecamatan Hulu Kuantan,
Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah,
Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Inuman
dan Kecamatan Cerenti.
Utara
|
Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan
|
Selatan
|
Jambi
|
Barat
|
Sumatera Barat
|
Timur
|
Kabupaten Indragiri Hulu
|
Peta lokasi Kabupaten Kuantan Singingi Koordinat: 0° LU - 1° LS dan 101°02' BT – 101°55' BT |
Pemerintahan
Kabupaten Kuantan Singingi merupakan pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu,
setelah dikeluarkannya Undang-undang Nomor 53 tahun 1999, Kabupaten Indragiri
Hulu dimekarkan menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Indragiri Hulu
dan Kabupaten Kuantan Singingi dengan ibu kotanya berkedudukan di Teluk
Kuantan. Pada tanggal 8 Oktober 1999 ditunjuk Drs. H. Rusdji S. Abrus sebagai
pejabat Bupati Kabupaten Kuantan Singingi. Kemudian berdasarkan pemilihan
Bupati Kuantan Singingi yang dipilih oleh DPRD Kabupaten Kuantan Singingi,
terpilih Drs. H. Rusdji S Abrus sebagai bupati definitif periode 2001- 2006.
Ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.24.133
Tahun 2001 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.24-134, diangkat
dan ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi.
Namun selang waktu 2 bulan Bupati Kuantan Singingi terpilih meninggal dunia,
jabatan Bupati digantikan langsung oleh Wakil Bupati, Drs. H. Asrul Ja’afar
yang kemudian ditetapkan menjadi Bupati Kuantan Singingi berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.24-316, tanggal 20 Agustus 2001.
Kabupaten Kuantan Singingi pada awalnya membawahi 6
kecamatan kemudian dimekarkan menjadi 12 kecamatan.
Daftar
Bupati
Daftar Bupati yang memimpin Kabupaten Kuantan Sengingi sejak pertama berdiri sampai
sekarang:
No.
|
Nama
|
Masa jabatan
|
Keterangan
|
1.
|
Rusdji S. Abrus
|
1999 - 2001
|
Sebelumnya pejabat bupati kemudian
menjadi bupati definitif
|
2.
|
Asrul Ja’afar
|
2001 - 2005
|
Sebelumnya menjadi wakil bupati,
kemudian mengantikan bupati yang meninggal dunia
|
3.
|
Sukarmis
|
2006 - 2015
|
Periode kedua
|
4.
|
Mursini
|
2016 - sekarang
|
Kependudukan
Berdasarkan
Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kuansing sebanyak 291.044 jiwa. Mayoritas
dari mereka adalah beretnis Minangkabau yang merupakan suku asli Kuantan dengan persukuan Caniago,
Malayu, Patopang, Piliang, Nan Tigo, Nan Ompek, Nan Limo, Nan Onam, Piliang
Soni, Piliang Lowe, Caromin/Camin, Kampuang Tongah, Mandahiliang, Kampuang
Salapan, Tigo Kampuang, Limo Kampuang, Piliang Ateh, Piliang Bawah, Piabada,
Bendang, Malayu Nyato, Malayu Jalelo, Kampai, Malayu Paduko, Malayu
Tumangguang, Budi Caniago, Koto Piliang, Piliang Besar, Caniago Besar, Piliang
Godang, Piliang Kociak, dan Piliang Tongah. Diikuti oleh Suku Melayu yang umumnya bermukim di sekitar daerah perbatasan bagian Timur, serta
para transmigran asal Jawa yang banyak tersebar di daerah sentra-sentra transmigrasi dan areal
perkebunan. Selain itu juga suku-suku lain yang masuk belakangan dan umumnya
bekerja sebagai buruh di perkebunan. Mata pencarian utama penduduk di daerah
ini sebagian besar bertani, sementara yang lainnya bekerja pada bidang jasa,
perdagangan, dan pegawai negeri.
Perhubungan
Untuk
membuka keterisolasian dan mengembangkan bagian selatan, kabupaten ini pada
awal tahun fiskal 2000 telah membuat jalan raya untuk lintas selatan, sementara
jalan yang lama sepanjang 166,5 km diperbaiki. Saat ini beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten ini sudah dilalui oleh berbagai kendaraan. Jalan
yang dilalui adalah 1.998,26 km. Taluk Kuantan sebagai ibu kota kabupaten
dilalui oleh jalur barat Trans-Sumatra yang menghubungkan Jawa dengan kota
lainnya di Sumatera, seperti Padang, Bengkulu,Palembang, Bandar Lampung, Medan dan Banda Aceh.
Transportasi sungai yang menggunakan Sungai Kuantan sangat membantu untuk perjalanan
domestik, khususnya untuk desa-desa terpencil yang ada di tepian sungai.
Pelayanan umum
Pembangkit listrik yang sudah ada saat ini adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas total 4,180 MW. Selain
itu di Lubuk Ambacang terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mampu untuk mencukupi
kebutuhan listrik di kabupaten ini, namun sampai saat ini belum terealisasi dan
masih menjadi wacana.
Layanan PT. Pos Indonesia sudah mencakup ke seluruh
bagian daerah yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Penduduk juga dapat
berkomunikasi dengan menggunakan telepon, juga dengan pengembangan teknologi
selular, sekarang hampir semua layanan telekomunikasi selular dapat diakses di
seluruh daerah di Kuantan Singingi.
PDAM telah beroperasi di Teluk
Kuantan, Lubuk Jambi, Benai, Pangean, Basrah dan Cerenti. Namun begitu,
kebanyakan penduduknya tetap menggunakan air dari sumur dan Sungai Kuantan
untuk kegiatan rumah tangga.
Sedikitnya terdapat 3 Bank komersial yang melayani
aktivitas bisnis dan perdagangan di kabupaten ini, yaitu: Bank Negara
Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Riaukepri. Namun sekarang sudah mulai
bermunculan banyak cabang Bank dari Pekanbaru, seperti Bank Mandiri dan
sebagainya.
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi secara kontinu membangun infrastruktur
dan fasilitas yang berhubungan dengan kesehatan. Saat ini terdapat Rumah Sakit
Umum, Pusat Kesehatan Masyarakat dan Pusat Pelayanan
Terpadu.
Pariwisata
Wisata
Alam
Kabupaten
ini memiliki beberapa kawasan wisata alam di antaranya Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban di Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu
Kuantan sekitar 37 km dari Taluk Kuantan, merupakan sebuah air terjun yang
bertingkat tujuh, dan aliran sungai terus mengalir ke Batang Kuantan.
Begitu juga di antar jalan lintas pulau padang - pangkalan indarung, terdapat
kawasan Air
Terjun Delapan Tingkat, terletak kurang lebih 5 km dati desa Pulau
Padang.
Kemudian
sekitar kawasan bukit barisan terdapat juga Air Terjun Guruh Gemurai di Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik
sekitar 25 km dari Taluk Kuantan dan Danau Kebun Nopi sekitar 3 km dari Lubuk Jambi, ibu
kota Kecamatan Kuantan Mudik. Masih di Kecamatan Kuantan Mudik terdapat juga Pemandian air panas di seberang Sungai Pinang,
33 km dari Taluk Kuantan.
Sekitar
3 km dari Taluk Kuantan, di desa Koto Sentajo yang ditetapkan sebagai Desa Wisata.
Masih dapat disaksikan peninggalan sejarah atau adat nenek moyang berupa rumah
adat dengan bagunan asli dengan motif khusus. Masyarakat di desa tersebut masih
kental dengan adat kebiasaan yang diterima dari nenek moyang leluhurnya.
Walaupun kehidupan masyarakat sudah jauh meninggalkan kebiasaan lama itu, namun
ada hal-hal tertentu yang tidak mau ditinggalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Di belakang desa wisata ini terdapat hutan lindung seluas 5.000
ha. Selanjutnya dari arah Taluk Kuantan menuju Kiliran Jao, terdapatDanau
Mesjid terletak
3 km dari Taluk Kuantan.
Pacu
Jalur
"Jalur" atau perahu untuk pacu jalur. |
Perlombaan
Pacu Jalur
Pacu
Jalur merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah kabupaten
Kuantan Singingi khususnya pada ibu kota kabupatennya yaitu Taluk Kuantan yang
berada di sepanjang sungai Kuantan. Pada awalnya di maksudkan sebagai acara
memperingati hari-hari besar umat Islam seperti Maulid Nabi,
ataupun peringatan tahun baru Hijriah. Namun setelah kemerdekaan Indonesia,
festival pacu jalur ini ditujukan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
Republik Indonesia Indonesia. Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu
panjang, semacam perlombaan Perahu Naga di negeri tetangga Malaysia dan Singapura, yaitu sebuah perahu atau sampan yang
terbuat dari kayu pohon yang panjangnya bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Di
daerah Taluk Kuantan sebutan untuk perahu panjang tersebut adalah Jalur. Adapun tim pendayung
perahu (jalur) ini berkisar antara 50 - 60 orang.
Sebelum
acara puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan acara-acara
hiburan rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan
masyarakat sekitar, terutama yang berada di Teluk Kuantan. Pada
acara Festival Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai di perkenalkan oleh
Pemerintah Daerah setempat istilah "Jalur" Expo 2009, yaitu sebuah
acara Pekan Rayaberkaitan
dengan Festival Pacu Jalur tersebut.
Tradisi
pacu jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari
kemerdekaan Indonesia menjadikan kota Taluk Kuantan sebagai tujuan wisata
nasional. Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di Sungai Kuantan ini biasanya diikuti masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan
juga ikut pula peserta-peserta dari negara-negara tetangga seperti Malaysia,
Singapura dan Thailand.
Beberapa
kawasan wisata lainnya seperti Tambang Emas di Logas, Arung Jeram di Sungai
Singingi dan Pangkalan Indarung, Hutan Lindung Bukit Bungkuk dan Bukit Baling
di Singingi, Gua Bunian di Bukit Kanua, kawasan Hiking dan Tracking di Bukit Batabuah. Rumah Tradisional
Tua Koto Rajo, Kompleks Candi Sangan.
Ada beberapa kerajinan yang dapat di jadikan buah
tangan, seperti pahatan, tekat, suji dan lainnya. Selain itu juga terdapat
beberapa upacara tradisional, seperti: Upacara pernikahan, Upacara Belian atau
Bulian.
Perahu Baganduang adalah atraksi budaya dan
perayaan masyarakat Kuantan ditandai dengan parade sampan tradisional yang
dihiasi dengan berbagai ornamen dan warna-warna yang menarik. Randai adalah
kesenian khas dari Minangkabau, yakni perpaduan antara seni bela diri dengan
tarian yang diiringi musik tradisional. Biasanya pertunjukkan ini berlangsung
semalaman dan menceritakan tentang legenda di daerah tersebut. Selain di
Kuansing, Randai juga terdapat di bagian lain Minangkabau.
Perekonomian
Sektor pertanian masih memegang peranan penting
sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat Kuantan Singingi. Lahan untuk padi
seluas 10.237 ha pada tahun 2001, dengan hasil produksi 41.312,16 ton. Pada
sektor perkebunan, Kabupaten Kuantan Singingi juga memproduksi berbagai
komoditas seperti jeruk, rambutan, mangga, duku, durian, nangka, papaya,
pisang, cabai, terung, timun, kol dan tomat. Begitu juga komoditas lain seperti
karet, kelapa, minyak sawit, coklat, dan berbagai tanaman lainnya.
Dalam sektor
peternakan, beberapa hewan ternak yang dipelihara antara lain sapi 17.368 ekor,
kerbau 17.132 ekor, ayam 200.061 ekor dan itik 27.442 ekor. Sedangkan sumber
potensial di sektor kehutanan, antara lain produksi hutan terbatas 316.700 ha, hutan
konversi 450.00 ha, hutan lindung 28.000 ha dan hutan margasatwa: 136.000 ha.
Kabupaten Kuantan Singingi memiliki potensial yang
besar di sektor pertambangan dan energi, yaitu emas, batu gamping, suntan, batu
bara, gas alam, pasir sungai, sirtu, mangan dan kaolin. Pada bidang industri
yang memiliki potensi ekonomi yaitu industri minyak sawit, industri lempengan
karet, industri perabotan, industri pengolahan makanan tradisional, dan
industri rumah tangga.
Beberapa bidang potensial untuk investasi di antaranya
pembangkit listrik dengan kapasitas kecil, agrikultur, pengolahan air bersih,
dan pengembangan transportasi darat dan sungai. (victor/www.kabarkuansing.com)