(kabarkuansing.com) - Ratusan warga desa suka raja, kecamatan logas tanah darat memadati kantor kepala desa pada jum'at(21/10) pagi guna membicarakan limbah PT. CRS yang telah mencemari aliran sungai teso.



 TESO:Aliran sungai teso yang telah tercemar limbah,jum'at(28/9/2018).(LTD)

Aliran sungai teso yang berada pada desa suka raja, Kec. Logas Tanah Darat (LTD) merupakan anak sungai yang dipergunakan sehari - hari untuk mencari ikan oleh warga, telah 1 minggu ini tidak dapat digunakan karena kondisi air yang telah berubah warna menjadi agak kehitaman, dimana salah seorang warga yang hendak memancing ikan, mengurungkan niatnya karena kondisi air yang terlihat tidak seperti biasanya dan bahkan buaya disungai sempat naik ke permukaan air. " Iya Buaya pada muncul ke permukaan dan ikan gak ada" tutur salah seorang warga desa suka raja, Agustin.
Diduga kondisi air yang berubah warna tersebut dikarenakan limbah pabrik kelapa saeit PT.CRS yang telah bercampur dengan air sungai, dan menurut keterangan pihak perusahaan kepada warga mengenai kondisi air sungai tersebut dikarenakan pipa pembuangan limbah yang mengalami kebocoran.

Mendengar penjelasan dari pihak perusahaan, masyarakat tidak langsung percaya dan berbondong - bondong memadati kantor kepala desa guna mendesak pihak pemerintahan desa lebih tegas dalam mengawasi perusahaan yang telah lalai dalam pelestarian lingkungan dan menjaga ekosistem, terlebih lagi hal seperti ini tdak sekali ini saja terjadi. " sebelumnya kondisi sungai seperti ini pernah terjadi pada bulan juni 2018 dan sudah 2 kali dalam tahun ini dengan alasan yang sama" kata Agustin.

Warga LTD sangat berharap aliran sungai teso tersebut dapat kembali bersih dan jernih seperti sedia kala dan menuntut pihak yang terlibat dapat bertanggung jawab atas insiden tersebut, terlebih lagi mengingat masyarakat LTD sangat menjaga akosistem alam. " jangankan untuk aktifitas domfeng, mencari ikan dengan cara pukat atau setrum saja bakalan kena tangkap dan disuruh ganti rugi" kata Agustin.

Lebih baru Lebih lama