Sembilan Jalur Siap Bertarung di Final Pacu Jalur Rayon III 2025
![]() |
Pacu Jalur Rayon III 2025 |
KUANTAN SINGINGI, — Festival Pacu Jalur Rayon III tahun 2025 yang digelar di Tepian Rajo, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, telah memasuki babak final. Dari total 132 jalur tradisional yang bertanding selama tiga hari terakhir, hanya sembilan jalur terbaik yang berhasil menembus partai puncak yang akan berlangsung pada Senin, 7 Juli 2025.
Kejutan besar datang dari tuan rumah, Kecamatan Pangean, yang gagal meloloskan ke babak final , Bahkan jalur andalan mereka, Rajo Bujang dari Padang Tanggung, yang sebelumnya mencetak sejarah sebagai juara dua tahun berturut-turut (2023 dan 2024), harus tersingkir lebih awal dan kehilangan mahkota kebanggaannya.
Kegagalan tersebut sekaligus mengakhiri dominasi jalur-jalur Pangean di lintasan pacu tahun ini, meninggalkan peluang terbuka lebar bagi kecamatan lain untuk merebut tahta juara baru di Tepian Rajo.
Sembilan Jalur Siap Bertarung di Final Pacu Jalur Rayon III 2025
Berikut ini adalah daftar lengkap sembilan jalur yang berhasil melaju ke final:
- Singa Kuantan – Sungai Pinang, Kecamatan Hulu Kuantan
- Toduang Biso Rimbo Piako – Pebaun Hilir, Kecamatan Kuantan Mudik
- Pangeran Fortuna – Pulau Rumput, Kecamatan Gunung Toar
- Rajo Tunggal – Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah
- Singa Ngarai – Pulau Kalimanting, Kecamatan Benai
- Tuah Putri Kuntum Bunga Andini – Kepala Pulau, Kecamatan Kuantan Hilir
- Panglimo Hitam Bintang Nagori – Ketaping, Kecamatan Inuman
- Alam Cahayo Tuah Nagori – Sikakak, Kecamatan Cerenti
- Tuah Keramat Bukit Embun – Gumanti Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu)
Salah satu laga paling menyita perhatian publik terjadi saat Panglimo Hitam Bintang Nagori berhadapan langsung dengan Putri Anggun Sibiran Tulang, jalur fenomenal yang tahun lalu menyabet gelar Juara Nasional 2024 di Tepian Narosa, Teluk Kuantan.
Pertarungan dua raksasa pacu jalur ini berlangsung dramatis dan menegangkan sejak start hingga finis. Keduanya saling susul menyusul, menciptakan sorakan riuh dari penonton yang berdiri di sepanjang lintasan. Akhirnya, Panglimo Hitam sukses melaju lebih dulu ke garis akhir, mengandaskan impian Putri Anggun untuk kembali bersaing di puncak.
Laga tak kalah panas juga terjadi antara Alam Cahayo Tuah Nagori dari Cerenti melawan Batu Lompatan Harimau Kompe, finalis kuat dari Rayon II Hulu Kuantan. Jalur asal Cerenti ini menunjukkan kecepatan stabil dan keberanian di tikungan arus deras, hingga memastikan langkah ke partai puncak.
Dari luar Kabupaten Kuantan Singingi, hanya satu jalur asal Kabupaten Indragiri Hulu yang mampu berbicara banyak, yakni Tuah Keramat Bukit Embun dari Gumanti Peranap. Jalur ini menunjukkan performa impresif sepanjang perlombaan, dan berhasil menumbangkan wakil tuan rumah Kilek Keramat Muaro Laii dari Pauh Angit, yang sebelumnya diunggulkan untuk melangkah jauh.
Keberhasilan Tuah Keramat ini sekaligus menunjukkan bahwa persaingan Pacu Jalur semakin terbuka bagi kabupaten lain di Riau yang terus meningkatkan kualitas latihan dan kesiapan tim dayung.
Ketua Panitia: Pacu Jalur Berjalan Lancar dan Kondusif
Ketua Panitia Festival Pacu Jalur Rayon III 2025, Serma Syakarni, menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya pelaksanaan kegiatan selama tiga hari ini. Ia juga menegaskan bahwa koordinasi antar panitia, aparat keamanan, dan masyarakat berjalan baik sehingga acara berlangsung aman, tertib, dan meriah.
“Alhamdulillah, pacu jalur hari ketiga berjalan aman dan lancar. Terima kasih atas dukungan masyarakat dan mari kita sukseskan hingga babak final besok,” ujar Syakarni pada Minggu (6/7/2025).
Festival Pacu Jalur: Lebih dari Sekadar Tradisi
Pacu Jalur merupakan warisan budaya tak benda dari Provinsi Riau yang setiap tahunnya disambut antusias oleh masyarakat. Lebih dari sekadar perlombaan perahu tradisional, festival ini menyatukan nilai-nilai gotong royong, semangat kolektif, serta memperkuat identitas budaya masyarakat Kuansing.
Selain itu, kehadiran ribuan penonton dan wisatawan turut menggerakkan roda ekonomi lokal, dari sektor UMKM, kuliner, hingga perhotelan. Pemerintah daerah pun berharap, momentum ini mampu meningkatkan potensi wisata budaya berbasis kearifan lokal.(HR)*