Fenomena Blood Moon Siap Sambangi Langit Indonesia pada 7–8 September
Jakarta – Masyarakat Indonesia akan berkesempatan menyaksikan salah satu fenomena langit paling menakjubkan tahun ini. Pada Minggu malam hingga Senin dini hari, 7–8 September 2025, akan terjadi Gerhana Bulan Total atau yang populer dengan sebutan Blood Moon.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gerhana ini akan berlangsung selama lebih dari lima jam. Awalnya, Bulan mulai memasuki bayangan penumbra pada 22.26 WIB. Sejam kemudian, sekitar 23.23 WIB, fase gerhana sebagian sudah dapat diamati. Saat puncak peristiwa, yakni 01.11 WIB, Bulan akan tertutup sepenuhnya oleh bayangan Bumi dan tampak berwarna merah. Gerhana baru benar-benar berakhir pada 03.55 WIB.
Perubahan warna Bulan menjadi merah disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari di atmosfer Bumi. Dalam proses ini, gelombang cahaya biru lebih banyak disaring, sedangkan cahaya merah justru diteruskan hingga mengenai permukaan Bulan lalu dipantulkan kembali.
BMKG menegaskan, fenomena ini aman dilihat dengan mata telanjang. Kendati begitu, penggunaan teleskop atau kamera bisa membuat pengalaman menyaksikan gerhana lebih menarik. Agar pandangan lebih jelas, disarankan memilih lokasi terbuka, bebas dari lampu kota maupun halangan bangunan.
Gerhana Bulan Total kali ini bukan sekadar suguhan visual, tetapi juga momentum edukatif untuk mengenalkan sains dan astronomi kepada masyarakat. Dengan catatan cuaca mendukung, langit Nusantara siap menghadirkan pertunjukan alam yang jarang terjadi ini.