Potensi Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi
![]() |
Sumber Foto: Idon Tanjung |
KUANTAN SINGINGI — Kabupaten Kuantan Singingi memiliki kekayaan pariwisata yang sangat potensial untuk dikembangkan, baik dari segi budaya maupun keindahan alamnya. Di antara berbagai potensi yang ada, wisata alam dan budaya merupakan dua jenis destinasi yang paling prospektif. Berikut beberapa objek wisata unggulan di daerah ini:
1. Pacu Jalur
Pacu Jalur merupakan ikon wisata budaya Kabupaten Kuantan Singingi yang digelar setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. "Pacu" berarti berlomba, sedangkan "jalur" adalah perahu panjang tradisional berukuran 25–40 meter yang dapat menampung 40–60 orang. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan kini menjadi agenda resmi dalam kalender pariwisata nasional. Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi secara aktif mengelola kegiatan ini sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal.
2. Air Terjun Tujuh Tingkat
Terletak di Kecamatan Hulu Kuantan, sekitar 37 km dari Teluk Kuantan. Untuk mencapainya, pengunjung harus menuju Lubuk Jambi, ibu kota Kecamatan Kuantan Mudik, kemudian melanjutkan perjalanan ke Lubuk Ambacang. Dari sana, perjalanan dilanjutkan menggunakan sampan bermesin sejauh 4 km menyusuri sungai dengan pemandangan alam yang menawan dan hutan lindung yang masih alami.
Di sepanjang perjalanan, wisatawan akan disambut suara alam, binatang liar seperti kera dan burung, hingga akhirnya tiba di lokasi air terjun. Dinamakan Tujuh Tingkat karena terdiri dari tujuh tingkatan air terjun yang mengalir hingga ke Sungai Kuantan.
3. Air Terjun Guruh Gemurai
Terletak sekitar 25 km dari Teluk Kuantan, tepatnya di Desa Kasang. Nama “Guruh Gemurai” berasal dari bahasa daerah: guruh berarti suara gemuruh air, dan gemurai adalah percikan air yang menyebar. Untuk menuju lokasi, pengunjung dapat melalui rute Teluk Kuantan – Lubuk Jambi – arah Kiliran Jao. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi panorama alam Bukit Barisan yang asri dan mempesona.
4. Ekowisata Bukit Rimbang Baling
Kawasan ini ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 173/Kpts-II/1986. Terletak di Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi, kawasan seluas 136.000 hektare ini menyimpan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Di dalamnya hidup flora langka seperti Rafflesia Merah Putih dan fauna dilindungi seperti harimau Sumatera, macan dahan, kucing emas, dan berbagai jenis burung.
Kawasan ini sangat ideal dikembangkan sebagai destinasi ekowisata, riset, pelestarian lingkungan, hingga wisata petualangan seperti arung jeram dan jelajah alam.
5. Danau Masjid Koto Kari
Berjarak sekitar 3 km dari pusat kota Teluk Kuantan, danau ini berada di kawasan wisata Kenegerian Kari, Kecamatan Kuantan Tengah. Panjang danau sekitar 800 meter dengan lebar 200 meter, dikelilingi kebun karet milik warga. Selain menjadi tempat wisata, danau ini juga berfungsi sebagai sumber irigasi dan lokasi mandi bagi penduduk setempat.
6. Danau Kebun Nopi
Terletak di Desa Bukit Pedusunan, Kecamatan Kuantan Mudik, danau ini memiliki panjang sekitar 800 meter dan lebar 100 meter. Lokasinya mudah diakses dan menawarkan suasana tenang yang cocok untuk wisata alam dan rekreasi keluarga.
7. Desa Wisata Koto Sentajo
Berjarak sekitar 3 km dari Teluk Kuantan ke arah timur (menuju Rengat), Desa Koto Sentajo ditetapkan sebagai desa wisata. Di sini, pengunjung dapat menjumpai rumah adat berarsitektur khas yang masih terpelihara, serta menyaksikan kehidupan masyarakat yang masih mempertahankan adat istiadat warisan leluhur. Di belakang desa, terdapat hutan lindung seluas 5.000 hektare yang tetap dijaga kelestariannya.
8. Wisata Sejarah
Kuantan Singingi memiliki beberapa situs bersejarah yang layak dikembangkan sebagai destinasi wisata, seperti:
- Tambang Batu Bara Peninggalan Jepang (Kecamatan Singingi Hilir)
- Rumah Adat Koto Benai (Kecamatan Benai)
- Rumah Adat Koto Rajo (Kecamatan Kuantan Hilir Seberang)
- Rumah Adat Koto Sentajo (Kecamatan Sentajo Raya)
9. Air Panas Alam
Berlokasi di seberang Sungai Pinang, Kecamatan Kuantan Mudik, sekitar 33 km dari Teluk Kuantan. Sumber air panas ini telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai tempat pengobatan alami untuk penyakit kulit dan reumatik. Akses menuju lokasi melalui jalur darat dari Teluk Kuantan, melewati desa-desa seperti Pulau Binjai, Pabaun, dan Saik.
10. Kesenian Tradisional
Potensi wisata lainnya yang patut dikembangkan adalah kesenian tradisional seperti tari-tarian daerah, Randai, dan Rarak Godang. Kesenian ini mencerminkan kekayaan budaya lokal yang khas dan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dengan keanekaragaman destinasi wisata yang dimiliki, Kabupaten Kuantan Singingi memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Provinsi Riau. **