Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kecelakaan Maut di Jalan Lintas Timur Pelalawan: Tiga Orang Meninggal Dunia, Enam Luka-Luka dalam Tabrakan Beruntun Malam Hari

Keterangan: salah satu kendaraan yang mengalami lakalantas

KABAR KUANSING, PELALAWAN—Jalan Lintas Timur KM 50+700 kembali memakan korban jiwa. Sebuah kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan besar terjadi pada Minggu malam, 20 Juli 2025, sekitar pukul 22.00 WIB. Peristiwa tragis ini merenggut nyawa tiga orang  dan menyebabkan enam korban lainnya mengalami luka serius dan ringan.

Berdasarkan informasi dari Polres Pelalawan, insiden berawal saat sebuah truk tronton Nissan BH 8241 HN yang dikemudikan oleh Tri Ali Darto berhenti mendadak di bahu kiri jalan karena kehabisan bahan bakar. Truk tersebut berhenti di posisi menanjak, tepatnya di kawasan jalan yang minim penerangan dan cukup rawan kecelakaan pada malam hari.

Beberapa saat kemudian, truk balak Hino BM 9887 AV yang dikemudikan oleh Selamat datang dari arah belakang dan mencoba menyalip kendaraan yang berhenti tersebut. Namun, truk Hino itu gagal melintasi tanjakan dan malah kehilangan kendali, meluncur mundur dengan kecepatan tinggi. Dalam kondisi tersebut, truk Hino menabrak sisi kanan truk tronton yang sedang berhenti.

Dalam waktu yang sangat singkat, dari arah belakang melaju kendaraan ketiga, yakni sebuah minibus Daihatsu Grand Max D 1239 ZB yang dikemudikan oleh Khairul. Minibus tersebut tidak sempat menghindar dan menghantam bagian belakang truk balak dengan keras. Akibat kerasnya benturan, minibus terseret dan masuk ke dalam jurang di sisi kiri jalan.

Tiga orang meninggal dunia di tempat kejadian, yakni Khairul (pengemudi Grand Max), serta dua penumpangnya, Deni Hermanto dan Yasrul. Para korban mengalami luka fatal akibat benturan keras dan terguling ke jurang.

Sementara itu, empat penumpang lain di dalam Grand Max yang mengalami luka berat adalah Annisa Putri, Asyiva Yulia, Putri Novia Safriani, dan Erik Gunawan. Mereka mengalami patah tulang dan luka serius di kepala dan dada. Dua orang lainnya yang mengalami luka ringan adalah sopir truk Hino, Selamat, serta seorang penumpang bernama Sopya Tsu Suhada.

Seluruh korban segera dilarikan ke RSUD Selasih, Pelalawan untuk penanganan medis lebih lanjut.

Kerugian materiil akibat kecelakaan ini masih belum bisa dinilai dan Ketiga kendaraan mengalami kerusakan parah, terutama pada bagian depan dan belakang akibat benturan beruntun.

Satlantas Polres Pelalawan yang turun langsung ke lokasi kejadian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk dua warga yang berada di lokasi saat kejadian, yaitu Fulisokhi Giawa dan Riki Prananda Lubis.

Menurut keterangan pihak kepolisian, penyebab utama kecelakaan diduga karena kelalaian pengemudi truk tronton yang berhenti mendadak di tanjakan tanpa tanda peringatan yang cukup, ditambah dengan kondisi teknis truk balak yang diduga mengalami rem blong, sehingga tak mampu menghindar saat menanjak.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pelalawan, melalui keterangan resminya, mengimbau seluruh pengemudi untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum bepergian, terutama saat melintasi jalur rawan dan malam hari.

 “Jangan sampai kendaraan kehabisan bahan bakar atau mengalami gangguan teknis di jalan yang berisiko seperti tanjakan atau tikungan gelap. Itu bisa membahayakan nyawa sendiri dan orang lain,” tegasnya.

Pihak kepolisian juga meminta agar kendaraan besar, seperti truk dan bus, dilengkapi dengan sistem pengereman yang baik dan dilakukan servis rutin secara berkala.