Serangan Harimau Sumatera Tewaskan Pekerja di Hutan Akasia Pelalawan
Ket.foto: Harimau sumatera/ sekilas riau |
Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 19.30 WIB saat korban yang bekerja sebagai operator alat berat PT Citra Holindo, anak perusahaan dari PT Arara Abadi, tengah buang air besar di tengah hutan tanaman industri (HTI) akasia, tepatnya di petak MRWA08860.
Tanpa disangka, seekor harimau menerkam korban dari belakang dan menyeret tubuhnya sejauh lebih dari 100 meter ke dalam hutan belantara. Rekan korban yang berada di dalam camp saat itu, mendengar teriakan panik dari luar dan langsung keluar dengan membawa senter. Namun, ia hanya menemukan celana dan ponsel milik Hadito di lokasi kejadian.
Dalam kondisi panik, rekan korban segera menghubungi koordinator camp, Darwis dan Buyung. Tak lama berselang, para pekerja lainnya turut melakukan pencarian. Setelah menelusuri kawasan sekitar, jasad korban akhirnya ditemukan dengan luka parah akibat gigitan dan cakaran harimau, hanya mengenakan celana kolor.
Jenazah korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Teluk Meranti untuk dilakukan visum, sebelum akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Investigasi dan Mitigasi oleh BBKSDA dan Kepolisian
Kapolsek Teluk Meranti, Ipda Bobby Even SH, bersama personel Polsek, pihak BBKSDA Riau, dan tim dari PT Arara Abadi segera mendatangi lokasi kejadian. Meskipun jejak harimau ditemukan, satwa buas itu telah meninggalkan lokasi. Tim juga mendeteksi keberadaan dua individu harimau Sumatera berdasarkan ukuran jejak yang tertinggal.
Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri SIK, melalui Kasi Humas Iptu Thomas Bernandes Siahaan, mengonfirmasi bahwa korban tewas akibat serangan harimau liar. "Korban diterkam dan diseret ke dalam hutan. Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka yang cukup parah," jelasnya.
Pihak kepolisian bersama BBKSDA Riau segera melakukan koordinasi dengan BKSDA Pusat untuk langkah investigasi lebih lanjut. "Kami mengimbau masyarakat, khususnya di Kecamatan Teluk Meranti, untuk tetap waspada dan menghindari aktivitas sendirian di hutan, terutama pada malam hari," lanjut Iptu Thomas.
BBKSDA Temukan Indikasi Keberadaan Dua Harimau
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Holisudin, menyebutkan bahwa pihaknya telah menurunkan Tim Mitigasi dan Unit Penyelamatan Satwa ke lokasi. Selain menyisir area dan mendokumentasikan jejak kaki harimau, tim juga memberikan edukasi kepada para pekerja agar lebih berhati-hati dan tidak beraktivitas sendirian di lapangan.
"Kami juga menyampaikan kepada masyarakat agar tidak memburu satwa mangsa alami harimau seperti rusa dan babi hutan, karena dapat memicu konflik lebih sering dengan manusia," ujarnya.
Tragedi ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap keberadaan satwa liar yang habitatnya kian terdesak oleh aktivitas manusia. Aparat dan otoritas konservasi terus memantau perkembangan situasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. ***