Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Chelsea Angkat Trofi Piala Dunia Antarklub 2025: Bawa Pulang Lebih dari Rp 2 Triliun, Klub Kecil Juga Kebagian Cuan Besar

Foto:reuters/kai P
Jakarta,kabarkuansing.com – Chelsea resmi menorehkan sejarah baru dengan meraih gelar juara Piala Dunia Antarklub FIFA 2025, turnamen internasional antarklub dengan format terbaru yang melibatkan 32 tim dari berbagai belahan dunia. Bertempat di MetLife Stadium, New Jersey, Amerika Serikat, pada Senin (14/7/2025) dini hari WIB, The Blues tampil superior dan menumbangkan wakil Prancis Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor meyakinkan 3-0.

Pertandingan yang menjadi penutup gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 ini berlangsung dalam tempo tinggi sejak menit awal. Chelsea langsung menekan dan menguasai jalannya laga. Cole Palmer, gelandang muda yang tengah bersinar, tampil gemilang dengan mencetak dua gol. Satu gol tambahan disumbangkan oleh Joao Pedro, memastikan kemenangan Chelsea sebelum turun minum.

Keberhasilan ini bukan hanya membanggakan dari sisi prestasi, namun juga dari sisi finansial. Berdasarkan laporan CBS Sports dan dikonfirmasi oleh The Athletic, Chelsea total membawa pulang hadiah uang tunai senilai USD 125 juta, atau setara lebih dari Rp 2 triliun (kurs Rp 15.200).

Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 menjadi turnamen bersejarah karena untuk pertama kalinya diadakan dengan format yang menyerupai Piala Dunia tim nasional, dengan grup, babak gugur, dan final. Ini membuat struktur hadiah juga berubah signifikan dibandingkan edisi-edisi sebelumnya.

Berikut rincian pendapatan Chelsea:

- USD 40 juta sebagai hadiah utama untuk juara

-USD 85 juta berasal dari fase grup, per delapan besar, semifinal, dan kemenangan pertandingan individu

Tambahan insentif dari sponsor, hak siar, dan distribusi pendapatan komersial

Menurut laporan dari Forbes, Chelsea tidak hanya mendapatkan pemasukan tunai dari hadiah resmi FIFA, tetapi juga meraih peningkatan valuasi komersial dan eksposur global yang sangat signifikan dari keberhasilan ini.

Runner-up PSG Tak Pulang Kosong:

Paris Saint-Germain, meski harus puas di posisi kedua, juga mendapat kucuran dana besar. Klub asal Paris itu mengantongi USD 30 juta (sekitar Rp 487 miliar) hanya dari partai final. Jika ditotal dengan pendapatan dari fase-fase sebelumnya, PSG diperkirakan meraup hampir USD 100 juta atau setara Rp 1,5 triliun.

Pelatih PSG, Luis Enrique, mengaku kecewa dengan kekalahan ini, namun tetap menilai turnamen ini membawa pelajaran berharga bagi skuad muda yang sedang dalam masa transisi.

Klub Kecil Juga Panen Uang: Auckland City Jadi Sorotan:

Tidak hanya klub-klub besar, beberapa klub kecil juga menjadi sorotan karena berhasil mendapatkan pendapatan yang luar biasa dari partisipasi mereka. Salah satunya adalah Auckland City FC dari Selandia Baru. Klub semi-profesional ini mendapatkan total hadiah USD 4,5 juta atau sekitar Rp 74 miliar, sebuah angka yang sangat besar untuk tim dengan pendapatan tahunan yang jauh lebih kecil.

Menurut laporan New Zealand Herald, pendapatan ini membuat keuangan Auckland melonjak 676 persen, dan membuka peluang mereka untuk meningkatkan fasilitas, merekrut pemain profesional, hingga membangun akademi jangka panjang.

“Partisipasi kami bukan hanya soal pertandingan, tapi masa depan klub secara keseluruhan,” ujar Ivan Vuksich, manajer umum Auckland City.

FIFA Proyeksikan Turnamen Ini Sebagai Masa Depan Sepakbola Klub:

Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyebut turnamen ini sebagai masa depan sepakbola klub dunia. Dengan format 32 tim dari enam konfederasi berbeda, FIFA ingin menciptakan kompetisi global yang bisa mengimbangi Liga Champions Eropa dalam hal gengsi dan pendapatan.

“Turnamen ini adalah langkah besar dalam menciptakan keseimbangan kompetitif global dan membawa peluang finansial bagi klub dari semua level,” ujar Infantino dalam konferensi pers usai final, dikutip dari ESPN.

Turnamen ini juga memberikan kesempatan luas bagi klub dari Asia, Afrika, dan Amerika Selatan untuk unjuk gigi dan mendapatkan panggung dunia.