Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hari Bhayangkara ke-79, Polda Riau Hadirkan Makna Baru Kehadiran Polri di Tengah Masyarakat

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan (Sumber Foto: Humas Polda Riau)
Pekanbaru – Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Provinsi Riau dimaknai lebih dari sekadar seremonial tahunan. Kepolisian Daerah (Polda) Riau mengangkat tema pelayanan, pelestarian lingkungan, serta harmoni sosial sebagai nilai utama dalam momentum bersejarah ini. Dalam upacara yang dipimpin langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Polri menegaskan komitmennya untuk terus melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat di era yang terus berkembang.

Hari Bhayangkara ke-79 bukan hanya menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang institusi Polri, tetapi juga sebagai titik awal memperkuat sinergi bersama seluruh elemen masyarakat. Dalam upacara yang dihadiri oleh Gubernur Riau, unsur Forkopimda, tokoh adat, civitas akademika, pelaku usaha, hingga relawan, Polda Riau menekankan pentingnya kehadiran Polri yang adaptif, humanis, dan peduli terhadap lingkungan.

Salah satu penegasan penting dalam peringatan ini adalah komitmen terhadap pendekatan Green Policing, di mana Polri tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pelestarian alam. Kapolda menyebut kawasan seperti Tesso Nilo, Bukit 30, dan Jamrud sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Riau yang harus dijaga bersama. Maskot konservasi Domang dan Tari juga diperkenalkan sebagai simbol kehormatan dan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga hutan dan habitat alami.

Untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, Polda Riau juga memperkuat implementasi program-program inovatif seperti RAGA, JALUR, dan RADAR. Ketiga program ini menyasar pelayanan langsung, komunikasi dua arah, serta respons cepat terhadap permasalahan warga, baik di dunia nyata maupun ruang digital. Polri ingin hadir dari hulu ke hilir, dari tepian sungai hingga jagat maya, menyentuh semua lini kehidupan masyarakat dengan pendekatan yang cepat, solutif, dan manusiawi.

Peringatan Hari Bhayangkara tahun ini juga dimeriahkan dengan kegiatan sosial dan edukatif, termasuk bakti religi, penanaman pohon, pelepasan ikan, dan pemberian santunan di Kampar. Kegiatan ini mempertegas bahwa Polri bukan hanya milik institusi, tetapi bagian dari kehidupan masyarakat yang berbudaya, religius, dan peduli terhadap lingkungan. Ajang Bhayangkara Drag Bike 2025 yang digelar di Rumbai pun menjadi bagian dari upaya Polri menyalurkan energi positif anak muda agar terhindar dari aksi balap liar.

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dalam amanatnya mengajak seluruh jajaran dan masyarakat untuk menjadikan Hari Bhayangkara ke-79 sebagai pemicu semangat baru. Ia menegaskan bahwa kehadiran Polri harus terus relevan dengan kebutuhan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur sebagai penjaga keadilan, kedamaian, dan kelestarian.

Mari terus jaga tuah, rawat marwah, dan jadikan Hari Bhayangkara sebagai pengingat bahwa Polri adalah bagian dari rakyat, untuk rakyat, dan bersama rakyat.***