Empat Kabupaten di Riau Rayakan HUT ke-26: Momentum Berbenah di Tengah Keterbatasan Fiskal
PEKANBARU — Empat kabupaten hasil pemekaran di Provinsi Riau yaitu Siak, Pelalawan, Rokan Hulu (Rohul), dan Kuantan Singingi (Kuansing) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 pada Ahad (12/10). Peringatan ini menjadi momentum refleksi bagi keempat daerah untuk terus berbenah dan memperkuat pelayanan publik di tengah keterbatasan fiskal akibat kebijakan efisiensi keuangan pusat.
Kabupaten Siak: Tetap Produktif di Tengah Keterbatasan
Kabupaten Siak memperingati HUT ke-26 dengan tema “Menuju Siak Hebat dan Bermartabat.”
Beragam kegiatan digelar secara sederhana, mulai dari permainan rakyat, lomba lari 5K dan 10K, hingga car free night yang melibatkan masyarakat.
Bupati Siak Afni Z mengatakan, perayaan tahun ini dilakukan sederhana karena keterbatasan anggaran, namun tetap bermakna.
“Kita tetap semangat membangun. Banyak yang harus dibenahi, tapi keterbatasan ini tidak boleh mematahkan semangat untuk kreatif dan produktif,” ujarnya.
Ketua DPRD Siak Indra Gunawan (Ngah Ige) menegaskan pentingnya semangat pemerintah dalam menghadapi situasi fiskal yang menantang.
“Pemerintah sebagai nakhoda tak boleh lemah. Dalam kondisi apapun, kita harus tetap melayani masyarakat dengan baik,” tegasnya.
Sementara Ketua DPH LAMR Siak Datuk Seri H Arfan Usman mengingatkan bahwa budaya Melayu harus terus menjadi identitas utama Kabupaten Siak.
“Siak harus menjadi pusat kebudayaan Melayu di Riau. Budaya adalah fondasi kemajuan,” ujarnya.
Kabupaten Pelalawan: Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Di Kabupaten Pelalawan, peringatan HUT ke-26 mengusung semangat “Maju Bersama untuk Pelalawan Sejahtera.”
Bupati H Zukri Misran menyampaikan, perjalanan Pelalawan selama dua dekade lebih merupakan bukti kerja keras masyarakat dan pemerintah daerah.
“Meski fiskal daerah mengalami tekanan, kita tidak boleh berhenti berinovasi. Program pembangunan harus terus berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pemkab Pelalawan kini menitikberatkan pembangunan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan infrastruktur pedesaan, dan percepatan digitalisasi pelayanan publik.
Selain itu, sektor industri berbasis sumber daya alam terus dioptimalkan agar lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Ketua DPRD Pelalawan Baharudin SH menambahkan, kerja sama antarlembaga harus semakin erat agar arah pembangunan berjalan efektif.
“Keterbatasan fiskal bukan penghalang, asalkan sinergi eksekutif dan legislatif tetap kuat,” katanya.
Kabupaten Rokan Hulu: Harmoni dalam Keberagaman
Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) memperingati HUT ke-26 dengan tema “Harmoni dalam Keberagaman, Maju Bersama untuk Rokan Hulu.”
Peringatan ini menjadi ajang refleksi dan penguatan komitmen seluruh masyarakat dalam menjaga kebersamaan dan mempercepat pembangunan menuju daerah yang berdaya saing.
Bupati Rohul Anton ST MM menyampaikan rasa syukur atas capaian daerah sejak dimekarkan dari Kampar pada 1999.
“Dua puluh enam tahun bukan waktu singkat. Kita telah melalui banyak keterbatasan, tetapi semangat kebersamaan menjadi modal utama untuk terus maju,” ujarnya.
Anton menegaskan bahwa kebijakan efisiensi fiskal nasional harus dijadikan momentum untuk memastikan setiap rupiah APBD memberi manfaat nyata bagi rakyat.
“Efisiensi anggaran bukan berarti berhenti membangun. Justru saatnya lebih cermat agar pembangunan tepat sasaran,” tegasnya.
Ia menyoroti tiga fokus utama pembangunan Rohul ke depan:
1. Penguatan ekonomi lokal,
2. Peningkatan pelayanan publik, dan
3. Pemerataan infrastruktur hingga pelosok desa.
Ketua DPRD Rohul Hj Sumiartini menambahkan, HUT ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas pembangunan.
Sementara Ketua LAMR Rohul Datuk H Zulyadaini menegaskan pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya Melayu agar pembangunan tidak kehilangan jati diri.
Kabupaten Kuantan Singingi: Berkemajuan dengan Kearifan Lokal
Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) juga merayakan HUT ke-26 dengan mengadakan Event Pacu Jalur di tepian Narosa dari tanggal 10-13 Oktober 2025 dengan tema kebersamaan dan semangat perubahan.
Bupati Suhardiman Amby menegaskan bahwa Kuansing terus berbenah untuk menjadi daerah yang mandiri dan sejahtera.
“Kita telah banyak berproses. Kuansing kini semakin berkemajuan, tapi kita tidak boleh berhenti di sini. Ke depan, pembangunan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah Kuansing menargetkan peningkatan kualitas infrastruktur, pelayanan pendidikan, dan kesehatan sebagai prioritas utama. Selain itu, potensi pariwisata dan budaya tradisional seperti Pacuar Jalur akan terus dikembangkan untuk memperkuat identitas daerah.